Pandemi Covid 19 telah menjadi isu di bumi ini sejak akhir tahun 2019 yang lalu. Seolah-olah seperti mengubah sistem operasi windows ke linux atau yang lainnya. Semua hal dituntut untuk beradaptasi dalam era ini. Tidak terkecuali soal pendidikan.

Bagaimana pendidikan di jaman sekarang berupaya membangun generasi? Apa yang harus dirubah dari jaman sebelumnya merupakan tanggung jawab pemilik kekuasaan, orang yang berpendidikan tinggi, bukan sekedar orang bergelar.

Mencari ruang berpendidikan di dunia maya sangatlah mudah, tinggal pencet saja. Tapi saya merasakan bias jika ditanya persepsi soal pendidikan yang sedang disajikan. Sekarang jamannya manusia disebut netizen, yang berarti manusia punya kehidupan di internet.

Guru/dosen kita mungkin jarang sekali kita temui tulisannya, kontennya, dll di platform sosial media populer. Karena mungkin beliau-beliau merasa kalau itu bukan lagi jamannya. Namun, siapa yang harus siswa contoh dari kehidupannya di internet.

Maka dari itu, siswa dan mahasiswa sudah saatnya memasang filter untuk materi yang ingin dipelajarinya secara mandiri. Tidak bisa menggantungkan ke orang lain untuk menjalani masa pendidikannya. Meskipun sulit bagi siswa yang belum sadar diri akan pentingnya pendidikan, saya yakin dengan pendampingan pendidik siswa akan lebih mudah menjalani masa pendidikannya.

Tugas pendidik bukan hanya memberi skill dan hafalan. Tapi nilai-nilai kemanusiaan juga perlu disampaikan secara komperhensif kepada siswa. Karena biasanya hal tersebut yang biasanya sering diajarkan lewat kontak mata, hukuman saat di sekolah, cambukan, dll yang menurut saya merupakan pelajaran yang tidak terlupakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *